Singkat aja,, jumat kemarin akhirnya setelah perjalanan panjang, Joe Sandy terpilih sebagai The Master (dengan kostum the masternya yang menurut saya agak aneh). Sebenarnya tidak ada yang menang diantara keduanya, karena memang tidak selayaknya fakir magic diadu melawan mentalism, atau dalam bahasa mudahnya otak melawan otot. Keduanya layak disebut master di bidangnya masing-masing. Joe tentu patut diberi gelar master karena berkali-kali mampu menjawab tantangan dari Deddy Corbuzier, sedangkan Limbad juga pasti mendapat gelar master fakir magician karena berhasil menggabungkan teknik, pengetahuan, efek magic, dan juga kenekatan. Ini terlihat dari beberapa pertunjukan limbad yang memang "berantakan" karena tanpa latihan yang cukup, karena itulah iya bisa disebut nekat.
Sekali lagi, bagaimanapun juga tidak ada yang menang antara limbad dan joe sandy, namun jika saya pribadi harus memilih, saya akan memilih Joe Sandy. Mengapa? sederhana sebenarnya, masa iya masyarakat Indonesia masih lebih memilih kekuatan dibanding otak.